Komisi VI Tinjau Perkembangan Kinerja PT INKA, Pelindo, PNM dan PTPN XII di Banyuwangi

18-09-2022 / KOMISI VI
Ketua Komisi VI DPR RI Faisol Riza saat pertemuan Tim Kunspek Komisi VI DPR RI yang digelar di Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (15/9/2022). Foto: Ria/nvl

 

Komisi VI DPR RI melaksanakan Kunjungan Kerja Spesifik ke Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur, untuk mendapatkan gambaran dan penjelasan atas perkembangan kinerja ke PT Industri Kereta Api (INKA), PT Pelabuhan Indonesia, PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII. Ketua Komisi VI DPR RI Faisol Riza mengatakan, pihaknya hendak melihat perkembangan kinerja BUMN yang ada di Banyuwangi, terutama yang terdampak Covid-19.

 

Dalam pertemuan yang digelar di Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (15/9/2022) tersebut, lanjut Faisol, Komisi VI DPR RI menanyakan kepada PT INKA mengenai pengembangan pengelolaan produk transportasi khusus kereta api, yang kini mengembangkan  mobil listrik dan produk lain yang dijual di dalam dan luar negeri. Termasuk pada tahun 2019, PT INKA membangun workshop di Banyuwangi, namun karena pandemi belum ada perkembangan.

 

“Kami memahami kondisi ini, namun, kini kami berharap INKA bisa fokus dalam  meningkatkan kapasitas produksi dalam rangka kemajuan perindustrian di Kabupaten Banyuwangi, yang berkontribusi pada peningkatan perekonomian nasional, serta dapat membantu perekonomian masyarakat di Banyuwangi," kata Faisol. 

 

Kemudian, kepada PT Pelabuhan Indonesia (Persero), Faisol menanyakan mengenai progress pembangunan Boom Marina Banyuwangi yang dipersiapkan menjadi prototipe pengembangan marina nasional di Indonesia. “Boom Marina memiliki potensi luar biasa untuk menjadi pelabuhan yacht dan prototipe marina nasional. Karena itu kita perlu mengetahui progres pembangunan ini. Selain itu kita perlu melihat bagaimana PT Pelindo dalam membina UMKM di Banyuwangi," kata politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut. 

 

Kepada PTPN XIII, pihaknya, meminta PTPN untuk mengambil langkah strategis terutama mengenai isu krisis pangan. Faisol mengatakan, Komisi VI DPR RI ingin mengetahui bagaimana PTPN membantu pemerintah menjawab tantangan ini.  Dan terakhir, kepada PT PNM yang merupakan Pembiayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) melalui Permodalan Nasional Madani Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar).

 

"Program PT PNM mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Tetapi bagaimana kita dengarkan dari konstituen mengeluhkan tingginya bunga yang diterapkan PNM. Kalau UMKM harus menanggung bunga tinggi ini bukan perkara mudah untuk mereka selesai. ini patut menjadi perhatian PNM. kehadiran PNM langsung menyentuh  dan menjawab  kebutuhan rakyat  kecil," tutup legislator dapil Jatim II tersebut. (rnm/sf) 

BERITA TERKAIT
Asep Wahyuwijaya Sepakat Perampingan BUMN Demi Bangun Iklim Bisnis Produktif
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana akan melakukan rasionalisasi BUMN pada tahun 2025. Salah...
147 Aset Senilai Rp3,32 T Raib, Komisi VI Segera Panggil Pimpinan ID FOOD
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkapkan raibnya 147 aset BUMN ID Food senilai Rp3,32 triliun. Menanggapi laporan tersebut,...
Herman Khaeron: Kebijakan Kenaikan PPN Difokuskan untuk Barang Mewah dan Pro-Rakyat
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen akan mulai berlaku per 1 Januari 2025. Keputusan ini...
Herman Khaeron: Kebijakan PPN 12 Persen Harus Sejalan dengan Perlindungan Masyarakat Rentan
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menyoroti pentingnya keberimbangan dalam implementasi kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai...